Minggu, 25 Oktober 2009

Giffted

Anak Tidak Bisa Diam Ciri
Anak Berbakat?
Oleh: Dr. Kristiantini Dewi, SpA
-------------------------------------------------------------------------
Ibunda Ferdy merasa sudah
saatnya berkonsultasi ke dokter
mengenai perilaku buah hatinya
yang akhir-akhir ini
mengkhawatirkan.
Sudah 3 bulan Ferdy (5 tahun)
bersekolah di TK B, setelah
setahun sebelumnya bersekolah
di tempat lain untuk jenjang TK
A. Usulan pindah sekolah ini
sebetulnya diminta Ferdy,
karena sekolah yang baru ini
lebih banyak mainannya. Begitu
alasan bocah kecil ini.
Sebenarnya kalau boleh jujur,
sang Mama setuju-setuju saja,
karena guru di TK yang lama
pernah "angkat tangan"
menghadapi Ferdy yang tidak
bisa diam. Belum lagi hobinya
yang selalu bertanya tiada
habisnya.
Senang tantangan
Di sekolah yang baru, guru
mengeluhkan hal yang sama.
Malah keluhan gurunya lebih
spektakuler lagi, jika aktivitas
belajar seputar hal-hal yang
baru, Ferdy pasti semangat
sekali mengerjakannya. Apalagi
kalau kelihatannya hal baru
tersebut cukup menantang atau
cukup sulit. Ferdy bisa asyik
sendiri sampai lebih dari
setengah jam tanpa teralihkan
ke kegiatan lain.
Bocah enerjik ini sangat pandai
menggambar. Walaupun ia
cenderung tidak menuruti
aturan menggambar yang baku.
Ferdy selalu memiliki alasan
menarik atas semua hasil
pekerjaannya yang lain dari
teman-temannya itu.
Ferdy sering tampil bak
pahlawan, menolong teman-
temannya yang kesulitan.
Kadang terdengar komentarnya
menasihati temannya, bak
orang dewasa. Tapi, kalau
kegiatan yang diberikan guru
tidak menarik baginya atau
materi tersebut sudah pernah
diajarkan, maka ia tampak
uring-uringan, hilir mudik di
dalam kelas, tidak mau
mengerjakan instruksi guru,
atau malah melamun dan
kelihatan jenuh.
Setelah dilakukan penilaian dan
observasi perilaku yang cermat,
juga serangkaian psikotest,
tingkat kognisi (IQ) Ferdy sangat
jauh di atas rata-rata, yaitu 147.
Level IQ yang lebih dari 130
disebut juga dengan giftedness
atau anak berbakat.
Kapan Anak disebut Berbakat?
Anak berbakat adalah anak yang
menunjukkan kemampuan luar
biasa dalam bidang intelektual
(level IQ>130; Level IQ normal
adalah 90-110), kreatif, atau
berprestasi sangat istimewa di
bidang akademis tertentu,
biasanya disertai kemampuan
memimpin, atau berprestasi luar
biasa di bidang seni.
Sebanyak 3-5 persen dari
populasi anak di Amerika Serikat
merupakan anak berbakat.
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan seorang anak
menjadi anak berbakat yaitu;
faktor genetik
kemampuan memahami simbol-
simbol
adanya kesempatan untuk
mengembangkan bakat
dukungan orangtua untuk
mengembangkan bakat
adanya aktivitas yang
mengakomodasi bakatnya
pengaruh positif teman sebaya
serta lingkungannya terhadap
bakat yang dimilikinya.
Biasanya anak berbakat memiliki
kepribadian yang baik,
cenderung sensitif dan mudah
berempati. Mereka juga biasanya
sangat perfeksionis, sangat
akurat, sangat mengedepankan
logika, tekun dan gigih dalam
mengerjakan suatu “tugas”
yang menantang.
Mereka sangat bersemangat
mempelajari hal-hal baru,
namun mereka tidak begitu saja
menuruti instruksi atau aturan
yang diberikan. Mereka aktif
mempertanyakan alasan kenapa
peraturan tersebut
diberlakukan, atau kenapa
mereka harus mengerjakan
sesuatu hal, dan seterusnya.
Pertanyaan-pertanyaan lain
yang sering diajukan adalah
seputar hal yang bersifat
abstrak, misalnya mengenai
Tuhan, malaikat. Anak berbakat
menunjukkan kemampuan
berpikir kompleks dan memiliki
kemampuan “judgement”
moral yang lebih “advanced”
dibandingkan usianya. Misalnya,
Ferdy tidak suka keluarganya
main kartu di rumah, karena
menurutnya bermain kartu
sama dengan judi, dan ia tidak
suka rumahnya ada kegiatan
haram.
Anak berbakat juga sangat
kreatif, dan senang permainan
konstruktif atau menciptakan
sesuatu. Ketika bermain lego,
mereka bisa menghasilkan
berbagai model yang serupa
bentuk aslinya, misalnya robot-
robotan, jerapah, kereta api,
mobil, tanpa mencontoh pola.
Nah, kalau Ferdy tergolong anak
berbakat, mengapa orangtua
dan gurunya kewalahan?
Orangtua dan guru tidak
mengenali bakat anak berbakat.
Di mata mereka anak berbakat
malah sering tampak sebagai
anak yang tidak penurut,
semaunya sendiri, tidak bisa
diam, dan selalu harus terpenuhi
keinginannya.
Sebaiknya orangtua dan guru
mengakomodasi kemampuan
anak berbakat tanpa
mengganggu lingkungan
sosialnya. Guru memberikan
kesempatan untuk mengerjakan
permainan atau tugas yang
sama dengan teman-temannya,
tapi khusus untuk anak berbakat
berikan instruksi yang lebih
banyak dan lebih kompleks,
sesuai dengan kemampuannya.
Ajak berdialog mengenai hal-hal
yang bervariasi, tidak hanya
seputar kegiatan sekolah tapi
juga mengenai kehidupan
sehari-hari yang menarik yang
dapat dijelaskan secara logis,
misalnya membahas bagaimana
fenomena munculnya pelangi,
mengapa turun hujan, atau bisa
terjadi guntur, dan seterusnya.
Sesekali berikan kesempatan
anak berbakat membawa buku
ceritanya ke sekolah dan
menceritakannya di depan
teman-teman dan gurunya. Atau
perkenankan mereka menjadi
“asisten” Ibu guru jika ada
teman yang kesulitan
mengerjakan tugas.
Pola kegiatan yang berbeda
akan sangat menyenangkan
anak berbakat. Mereka tambah
semangat pergi ke sekolah,
bahkan sudah “sibuk”
menyiapkan barang-barang
yang akan dibawanya ke
sekolah, dan stop hilir mudik
atau bersikap bosan di dalam
kelas.
Kerjasama yang saling
mendukung antara sekolah dan
orangtua sangat mempengaruhi
sikap, kepribadian dan prestasi
anak berbakat di kemudian hari.
Referensi:
Giftedness. JM. Sattler.
Assessment of children,
behavioral and clinical
applications, Jerome M. Sattler,
Publisher, Inc, San Diego, 2002
Sumber: Sahabat NESTLE

1 komentar:

  1. Best Casino Deals for Las Vegas - Mapyro
    Find the best Casino 이천 출장안마 Deals on Las Vegas in Las Vegas, NV and 광양 출장샵 Mapyro's 평택 출장마사지 nearby hotels to stay updated with. Save money 나주 출장안마 with our 밀양 출장샵 Mapyro Map tool.

    BalasHapus

yang dah baca ato baru baca judulnya aja plz komentar donk :p